Vape Membahayakan Paru-paru
Beberapa kandungan zat kimia di dalam rokok elektrik bisa berdampak buruk bagi kesehatan, berupa kerusakan jaringan paru-paru, menimbulkan gangguan pada fungsi paru-paru, dan paru-paru lebih rentan untuk diserang kuman atau bakteri jahat.
Dimana kandungan nikotin mengakibatkan melemahnya kemampuan sel organ paru-paru sehingga lebih rentan untuk ditembus dari luar oleh virus, kuman atau bakteri yang memberikan dampak buruk pada paru-paru.
Terdapat peringatan kesehatan dari pabrik yang memproduksi rokok elektrik (vape):
“Bagi konsumen yang terkena penyakit paru (misalnya asma, PPOK, bronkitis, pneumonia), uap yang dihasilkan rokok elektronik dapat menimbulkan serangan asma, sesak napas, batuk hingga radang paru-paru. Jangan gunakan produk ini jika mengalami keadaan di atas.“
Dari laman Webmd.com, kandungan diacetyl di dalam vape merupakan jenis zat kimia berbahaya yang sudah umum diketahui, dampak buruknya bagi kesehatan yaitu meningkatkan resiko penyakit paru-paru. Hal ini dijelaskan oleh Erika Sward, seorang asisten wakil presiden untuk advokasi nasional di American Lung Association.
Bahaya vape ini terdapat pada penggunaan cairan, yang nantinya akan menjadi uap akibat adanya pemanasan (munculnya panas berasal dari energi baterai yang digunakan pada rokok elektrik).
Pada cairan ini setelah dilakukan penelitian, memiliki kandungan zat yang bersifat karsinogen, ini merupakan sebuah zat yang berbahaya karena dapat memicu munculnya penyakit kanker.
Adanya sifat karsinogen di dalam cairan vape tersebut, karena mengandung zat gliserol dan nikotin nitrosamine yang sudah umum diketahui.
Hal negatif lainnya muncul dari vape adalah dari proses pemanasannya. Dimana proses pemanasan cairan vape memberikan dampak buruk berupa munculnya zat formaldehida. Itu merupakan zat kimi yang dapat memicu kanker (bersifat karsinogenik).
Beberapa kandungan zat kimia di dalam rokok elektrik bisa berdampak buruk bagi kesehatan, berupa kerusakan jaringan paru-paru, menimbulkan gangguan pada fungsi paru-paru, dan paru-paru lebih rentan untuk diserang kuman atau bakteri jahat.
Dimana kandungan nikotin mengakibatkan melemahnya kemampuan sel organ paru-paru sehingga lebih rentan untuk ditembus dari luar oleh virus, kuman atau bakteri yang memberikan dampak buruk pada paru-paru.
Terdapat peringatan kesehatan dari pabrik yang memproduksi rokok elektrik (vape):
“Bagi konsumen yang terkena penyakit paru (misalnya asma, PPOK, bronkitis, pneumonia), uap yang dihasilkan rokok elektronik dapat menimbulkan serangan asma, sesak napas, batuk hingga radang paru-paru. Jangan gunakan produk ini jika mengalami keadaan di atas.“
Dari laman Webmd.com, kandungan diacetyl di dalam vape merupakan jenis zat kimia berbahaya yang sudah umum diketahui, dampak buruknya bagi kesehatan yaitu meningkatkan resiko penyakit paru-paru. Hal ini dijelaskan oleh Erika Sward, seorang asisten wakil presiden untuk advokasi nasional di American Lung Association.
Bahaya vape ini terdapat pada penggunaan cairan, yang nantinya akan menjadi uap akibat adanya pemanasan (munculnya panas berasal dari energi baterai yang digunakan pada rokok elektrik).
Pada cairan ini setelah dilakukan penelitian, memiliki kandungan zat yang bersifat karsinogen, ini merupakan sebuah zat yang berbahaya karena dapat memicu munculnya penyakit kanker.
Adanya sifat karsinogen di dalam cairan vape tersebut, karena mengandung zat gliserol dan nikotin nitrosamine yang sudah umum diketahui.
Hal negatif lainnya muncul dari vape adalah dari proses pemanasannya. Dimana proses pemanasan cairan vape memberikan dampak buruk berupa munculnya zat formaldehida. Itu merupakan zat kimi yang dapat memicu kanker (bersifat karsinogenik).
TQ FOR BEGIN WITH FK KREATIF !!!
Like Us on FB : Fk kreatif
Follow Instagram : fk.kreatif1
WHATSAPP : 017-8808251
Twitter : @fkreatifmelaka
BLOGSPOT : http://www.fkkreatifmelaka.blogspot.my
Updated by : Admin/fk/iqmal/26Sept2017
-FK KREATIF-